Seperti yang kita sudah tahu, HIV AIDS memang tidak bisa disembuhkan. Karena HIV AIDS adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Lalu dari infeksi HIV, maka kekebalan penderita yang terinfeksi akan semakin menurun, oleh karenanya perkembangan dari infeksi virus HIV disebut AIDS.
Sudah jelas fakta sedih bagi penderita HIV AIDS adalah tidak adanya obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini, atau sekalipun memberantas habis virus-virus HIV AIDS dalam tubuh seorang penderita. Hingga saat ini, hal-hal medis yang dapat dilakukan hanyalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh penderitanya, dan berusaha menekan angka reproduksi HIV AIDS di dalam tubung sang penderita. Sehingga dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh penderita HIV AIDS dan menekan tingkat reproduksi perkembangan virus tersebut, diharapkan dapat memperpanjang hidup penderita HIV AIDS.
Pengobatan pada penderita HIV AIDS bukan saja dalam hal medis, namun juga dalam bentuk dukungan kepada para penderitanya. Seperti dukungan moral, pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik dan pengobatan antiretroviral.
Sebelum mendapat terapi ARV pasien harus dipersiapkan secara matang dengan konseling kepatuhan karena terapi ARV akan berlangsung seumur hidupnya.
Untuk ODHA yang akan memulai terapi ARV dalam keadaan jumlah CD4 di bawah 200 sel/mm3 maka dianjurkan untuk memberikan Kotrimoksasol (1x960mg sebagai pencegahan IO) 2 minggu sebelum terapi ARV. Hal ini dimaksudkan untuk:
1. Mengkaji kepatuhan pasien untuk minum obat,dan
2. Menyingkirkan kemungkinan efek samping tumpang tindih antara kotrimoksasol dan obat ARV, mengingat bahwa banyak obat ARV mempunyai efek samping yang sama dengan efek samping kotrimoksasol.
Untuk memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan pemeriksaan jumlah CD4 (bila tersedia) dan penentuan stadium klinis infeksi HIV-nya. Hal tersebut adalah untuk menentukan apakah penderita sudah memenuhi syarat terapi antiretroviral atau belum. Berikut ini adalah rekomendasi cara memulai terapi ARV pada ODHA dewasa.
a. Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Dalam hal tidak tersedia pemeriksaan CD4, maka penentuan mulai terapi ARV adalah didasarkan pada penilaian klinis.
b. Tersedia pemeriksaan CD4
Rekomendasi :
1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4 <350 sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4.
Pengobatan ARV atau antiretroviral mungkin terdengar sedikit asing di telinga kita. Pada barisberikut kami akan menjelaskan apa itu pengobatan ARV atau antiretroviral.
Sebelum mendapat terapi ARV pasien harus dipersiapkan secara matang dengan konseling kepatuhan karena terapi ARV akan berlangsung seumur hidupnya.
Untuk ODHA yang akan memulai terapi ARV dalam keadaan jumlah CD4 di bawah 200 sel/mm3 maka dianjurkan untuk memberikan Kotrimoksasol (1x960mg sebagai pencegahan IO) 2 minggu sebelum terapi ARV. Hal ini dimaksudkan untuk:
1. Mengkaji kepatuhan pasien untuk minum obat,dan
2. Menyingkirkan kemungkinan efek samping tumpang tindih antara kotrimoksasol dan obat ARV, mengingat bahwa banyak obat ARV mempunyai efek samping yang sama dengan efek samping kotrimoksasol.
Untuk memulai terapi antiretroviral perlu dilakukan pemeriksaan jumlah CD4 (bila tersedia) dan penentuan stadium klinis infeksi HIV-nya. Hal tersebut adalah untuk menentukan apakah penderita sudah memenuhi syarat terapi antiretroviral atau belum. Berikut ini adalah rekomendasi cara memulai terapi ARV pada ODHA dewasa.
a. Tidak tersedia pemeriksaan CD4
Dalam hal tidak tersedia pemeriksaan CD4, maka penentuan mulai terapi ARV adalah didasarkan pada penilaian klinis.
b. Tersedia pemeriksaan CD4
Rekomendasi :
1. Mulai terapi ARV pada semua pasien dengan jumlah CD4 <350 sel/mm3 tanpa memandang stadium klinisnya.
2. Terapi ARV dianjurkan pada semua pasien dengan TB aktif, ibu hamil dan koinfeksi Hepatitis B tanpa memandang jumlah CD4.
Pengobatan ARV atau antiretroviral mungkin terdengar sedikit asing di telinga kita. Pada barisberikut kami akan menjelaskan apa itu pengobatan ARV atau antiretroviral.
Pengobatan ARV atau antiretroviral yaitu obat yang dapat menghentikan reproduksi HIV didalam tubuh. Kerusakan kekebalan tubuh atau imun seorang penderita HIV AIDS dapat ditunda bertahun–tahun dan dalam rentang waktu yang cukup lama sehingga orang yang terinfeksi HIV dapat mencegah AIDS. Dengan catatan bila obat tersebut bekerja secara efektif.
Kasus orang yang terinfeksi virus HIV beberapa tahun ini sangat tinggi, oleh karena itu pengobatan ARV atau antiretroviral memiliki peran penting dalam menciptakan masyarakat yang sehat melalui strategi penanggulangan AIDS yang memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta pengobatan.
Pengobatan ARV atau antiretroviral ini dapat menurunkan angka kematian dan meningkatan kualitas hidup orang yang terinfeksi HIV, serta meningkatkan harapan masyarakat untuk hidup lebih sehat, maka karenanya pengobatan ARV ini merupakan obat yang paling penting bagi para penderita HIV.
0 comments:
Post a Comment