BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Penyalahgunaan alkohol adalah lazim namun sering kali kondisisnya tidak diakui pada lansia. Penyalahgunaan alkohol di alami 50-75% alkoholik lansia. Alkoholik biasanya mulai menjadi penyalahgunaan pada saat lansia berumur tiga puluhan dan empat puluhan. Mereka menjadi peminum reaktif yang mulai minum akibat dari stres dan kehilangan yang berhubungan dengan penuaan.
Penting untuk disadari bahwa orang tua memerlukan dukungan emosional.. aandyn04.blogspot.comSering kali, anggota keluarga dan bahkan dokter hanya akan berkonsentrasi pada masalah-masalah fisik yang dihadapi oleh lansia. Itu selalu penting bagi lansia untuk mempertahankan rasa memiliki dan untuk tetap aktif sebagai anggota komunitas mereka, bahkan setelah mereka pensiun. Mereka yang terlibat dengan organisasi-organisasi yang memberikan sosialisasi, seperti gereja dan pusat-pusat warga negara senior, dapat membantu mencegah perasaan kesepian dan isolasi yang sering dapat mengakibatkan penyalahgunaan alkohol. Pendidikan adalah kunci untuk menghentikan jenis penyalahgunaan dengan menyediakan anggota keluarga, dokter dan petugas kesehatan lainnya peduli dengan tips tentang pengakuan dan mendiagnosis masalah penggunaan alcohol sebelum menjadi parah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Alkohol terdiri dari beberapa senyawa kimia akan tetapi yang paling sering digunakan adalah ethyl alcohol atau ethanol. Pada awalnya alkohol (dalam bahasa arab al-kuhul) menunjukkan pada kosmetik yang digunakan untuk menghitamkan lingkaran alis, merupakan bedak murni yang sering digunakan dalam make up, selanjutnya ahli kimia Eropa membuatnya melalui destilasi untuk beberapa kegunaan. Nama kimia dari alkohol adalah ethyl alcohol atau ethanol (CH3CH2OH ). Bahan ini dihasilkan dari proses fermentasi gula yang dikandung dari malt dan beberapa buah-buahan seperti hop, anggur dan sebagainya.
B. Epidemiologi.
Sekitar 20% pasien rawat jalan ketergantungan terhadap alkohol. Penyalahgunaan alkohol dan substansi lain sekitar 10% dari semua masalah emosional pada orang-orang tua, dan ketergantungan substansi-substansi, seperti hipnotik, ansiolitik, dan narkotik lebih sering pada usia tua.e
C. Etiologi
Hal-hal yang dapat menyebabkan lansia untuk menggunakan alcohol :
1. Perubahan fisik yang menyebabkan imobilitas, isolasi, hilangnya kesehatan, dan kadang kala nyeri kronis.
2. Kehilangan emosional, seperti kehilangan pasangan hidup, teman, keluarga, dan teman kerja.
3. Kehilangan tujuan, identitas, cita-cita, dan harga diri yang terkait dengan kehilangan pekerjaan.
4. Perasaan ketidakberdayaan
5. Kehilangan rutinitas
6. Kebosanan
7. Masalah keuangan Riwayat pasien meliputi kehilangan pasangan, lilitan keuangan, isolasi akibat imobilisasi, baru pesiun, dan tidak punya kerabat dekat.aandyn04.blogspot.com
D. Klasifikasi
Beberapa jenis minuman dan kandungan alkoholnya :
1. Beer : 2 – 8 %
2. Dry wine : 8 – 14 %
3. Vermouth : 18 – 20 %
4. Cocktail wine : 20 – 21 %
5. Cordial : 25 – 40 %
6. Spirits : 40 – 50 %
E. Faktor predisposisi
Besar akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara lain :
1. berat tubuh
2. usia
3. gender
4. sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
F. Gejala klinis
Adapun gejala-gejala yang sering di temukan pada lansia yang mengkomsumsi alcohol adalah :
(1) Mengalami gangguan tidur, insomnia
(2) Tubuh gemetar (Gugup) dan mudah tersinggung
(3) Keringat dingin, Mual, muntah dan sakit perut sehingga kehilangan nafsu makan sampai penurunan berat badan
(4) Kecemasan (Keluhan ansietas)
(5) kejang (ayan).
(6) Masalah perawatan diri
(7) Tanda-tanda cedera, seperti sering jatuh, kecelakaan, memar, tau fraktur
(8) Infeksi seperti gastritis, ulkus septum, perdarahan
(9) Perburukan fungsi kognitif yang mudah diketahui, mencakup konfusi dan kehilangan ingatan jangka pendek ,aandyn04.blogspot.com Perubahan sensori Inkontinensia urin serta Gangguan cara berjalan.
G. Patofisiologi
Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut. diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh.Dan konsumsi alkohol yang berlebihan selama jangka waktu yang panjang memiliki efek buruk pada hampir setiap organ dan sistem tubuh, yaitu :
Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut. diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh.Dan konsumsi alkohol yang berlebihan selama jangka waktu yang panjang memiliki efek buruk pada hampir setiap organ dan sistem tubuh, yaitu :
Otak : mengkerutkan jaringan otak dan merusak sel-sel otak.
Mulut dan tenggorokan : 50% kanker di daerah ini berhubungan dengan alkohol.
Paru-paru : mengganggu protein yang mengakibatkan keluarnya cairan tubuh pada rongga paru-paru.
Jantung : meningkatkan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Hati : organ utama yang terlibat dalam menetralisir alkohol, konsumsi berlebihan membuat kerja hati lebih berat dan bisa merusak hati.
Lambung : menyebabkan ekskresi asam lambung berlebihan.
Ginjal : mengganggu kemampuan ginjal untuk mengatur cairan tubuh, keseimbangan asam - basa, hormon tertentu, dan mineral.
Pankreas : mengurangi jumlah enzim pencernaan.
Usus halus dan usus besar : kerusakan sel-sel lapisan usus, mem-blok penyerapan, dan merusak nutrisi.
Ketika mengonsumsi alkohol berlebihan, sekitar 2-3 ons alkohol setiap hari, maka lambung tidak mampu menyerap kalsium secara optimal. Alkohol mengganggu kerja pankreas dan penyerapan kalsium serta vitamin D. Alkohol juga berpengaruh pada liver yang sangat penting untuk mengaktivasi vitamin D. Selain itu, alkohol juga mengganggu kerja hormon-hormon yang penting untuk kesehatan tulang. Berbagai penelitian menunjukkan alkohol mengurangi estrogen yang memicu gangguan haid. Bila jumlah estrogen berkurang, proses pembentukan tulang menjadi lambat sehingga tulang menjadi rapuh. Jika hal ini terjadi di usia menopause,aandyn04.blogspot.com proses pengeroposan tulang menjadi lebih cepat.
Alkohol bisa mematikan osteoblas, sel-sel pembentuk tulang. “Kekurangan nutrisi yang dibutuhkan tubuh akibat kecanduan alkohol juga akan mengganggu saraf di tangan dan kaki. Pada orang yang mulai usia lanjut yang keseimbangan tubuhnya mulai terganggu, hal itu akan meningkatkan risiko terjatuh sehingga tulang mudah patah,” paparnya.
Pengaruh perilaku yang diakibatkan alkohol
1. Kehilangan kontrol dan kesadaran dalam situasi tertentu, pemakai alkohol kerab mengambil keputusan yang sebenarnya keliru dan tidak perlu, itulah sebabnya di beberapa negara pemakai alkohol akan dihukum berat bila kedapatan mengendarai kendaraan dibawah pengaruh alkohol. Pengaruh tersebut beresiko tinggi terhadap kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
2. Mereka meminum alkohol sebagai kompensasi untuk melewati kehidupan sehari-hari, Biasanya mereka memakainya di pagi hari ketika bangun dari tidur atau untuk mengisi perasaan sepi yang dialaminya.
3. Turunnya kinerja. Mereka cenderung membolos, sulit berkonsentrasi, dan kehilangan gairah dalam bekerja
4. Kehilangan kesadaran dan pemikiran positif, biasanya dibawah pengaruh alkohol akan berperilaku agresif dan bertingkah regresi yang dapat memalukannya ketika ia sadar dikemudian hari. Misalnya mereka melakukan keributan dan merusak suasana pesta dibawah pengaruh alkohol.
5. Pemakai alkohol kehilangan kesadaran dan perilakunya, berkecendrungan melakukan tindakan kriminal. Membunuh karena tersinggung, memperkosa, tindakan kekerasan dan sebagai adalah dampak akibat pengaruh kesadaran dibawah alkohol. Banyak wanita yang menjadi korban hubungan seks yang di inginkan dalam keadaan tidak sadar akibat alkohol yang mengakibatkan kehamilan, aandyn04.blogspot.comHIV atau penyakit akibat hubungan seksual.
6. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang menggunakan alkohol dapat berpengaruh buruk terhadap anak-anaknya. Anak juga kemungkinan akan mengikuti kebiasaan minuman beralkohol dari orang tuanya sama halnya dengan penggunaan narkoba jenis lainnya seperti yang pernah diteliti oleh Frick dan kawan-kawan (1992).
7. Penggunaan alkohol atau narkoba jenis lainnya dapat mempengaruhi keuangan, jumlah konsumsi yang terus meningkat, adanya ketergantungan untuk terus memakai (adiktif) akan mendesak pelaku untuk melakukan tindakan penipuan atau kriminal untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan narkoba.
H. Pemeriksaan diagnostik
1. Gamma glutamyltranferase (GGT)
Biasanya sensitif dengan efek-efek alkohol. Nilai diatas 24 U/L pada perempuan dan diatas 37 U/L pada laki-laki dapat mengindikasikan penyalahgunaan alkohol.
2. Mean cospular volume (MCV)
Rasio hitung sel darah merah (SDM) hematokrit, mengindikasikan ukuran SDM dan membantu mendiagnosa anemia, akibat dari alkoholisme. Nilai MCV yang normal adalah 80 sampai 96 µm³.
3. Pemeriksaan darah
Dapat mengindikasikan malabsorbsi folat,vitamin B, dan lemak (pada sekitar satu setengah dari penyalahgunaan alkohol).
I. Komplikasi
Adapun komplikasi dari penggunaan alkohol
1. Kanker dan berbagai problem yang menyangkut kerusakan hati, gangguan pencernaan, kulit, paru-paru, dan sistem urine secara permanen.
2. Kerusakan pada otak
3. Kekurangan gizi yang dapat mengakibatkan rentan terhadap berbagai serangan penyakit.
4. Polyneuritis (radang saraf tepi)
5. Kehilangan memori.
6. Gangguan psikologis dan kekacauan mental yang dapat berupa meningkatnya kecemasan tanpa alasan yang jelas, halusinasi, kecurigaan berlebihan, pikun dan sebagainya.
7. Perempuan hamil yang menggunakan alkohol dapat mengakibatkan bayinya lahir dengan cacat bawaan, cacat mental, pertumbuhan bayi terganggu (tinggi dan berat badan dibawah normal), adanya kemungkinan bayi itu kelak mengalami kesulitan dan permasalahan belajar.
8. Gangguan fisik motorik seperti gangguan bicara, pandangan kabur, sempoyongan, inkoordinasi motorik berupa tidak sadar lagi.aandyn04.blogspot.com
9. Kematian yang disebabkan overdosis
J. Pencegahan dan pengobatan
Pastikan anggota keluarga menyadari kecanduan pasien.
a. Berikan pengetahuan pada pasien dan anggota keluarga mengenai penyakit dan tekankan bahwa pasien harus berhenti alkohol selama hidupnya.
b. Buat anggota keluarga dan pasien sadar bahwa efek alkohol mempengaruhi setiap panca indera dan bahwa seluruh persepsi paien mungkin tidak benar.
c. Ajarkan keluarga dan pasien kebutuhan untuk memperbaiki kebiasaan diet yang berhubungan dengan defisit akibat konsumsi alkohol.
d. Anjurkan anggota keluarga untuk memantau penggunan alkohol pasien dan waspadai fungsi motorik yang tidak stabil.
e. Ingatkan anggota keluarga dan pasien bahwa pasien dapat kambuh lagi tapi bantuan akan selalu ada.
f. bagi para janda dan duda atau untuk menghadiri konseling kesedihan.
2.2 Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
2. Diagnosis keperawatan utama dan kriteria hasil
1. Ketidakseimbangan nutrisi berhubungan dengan konsumsi alkohol dan kebiasaan diet yang buruk.
Kriteria hasil: pasien akan meningkatkan status nutrisi dan menurunkan konsumsi alkohol.
Kriteria hasil: pasien akan meningkatkan status nutrisi dan menurunkan konsumsi alkohol.
2. Ansietas berhubungan dengan kehilangan kendali dan krisis personal.
Kriteria hasil: pasien akan melaporkan perasaan sembuh dan pengendalian atas tindakan.
Kriteria hasil: pasien akan melaporkan perasaan sembuh dan pengendalian atas tindakan.
3. Ketidakberdayaan yang berhubungan dengan kecanduan alkohol
Kriteria hasil: pasien akan mengatakan pengendalian atas kecanduannya.
Kriteria hasil: pasien akan mengatakan pengendalian atas kecanduannya.
4. Resiko cedera berhubungan dengan perubahan persepsi
Kriteria hasil: aandyn04.blogspot.compasien akan terhindar dari cedera dan tidak mencederai orang lain
Kriteria hasil: aandyn04.blogspot.compasien akan terhindar dari cedera dan tidak mencederai orang lain
·
Intervensi keperawatan
Orientasikan pada pasien tentang realita karena ia dapat mengalami halusinasi dan dapat mencoba melukai diri sendiri atau orang lain.
Pantau pasien apakah ada tanda dan gejala depresi atau rencana bunuh diri.
Dekati pasien denga cara yang tidak nengancam.
Evalusi tingkat penolakan, hubungan yang signifikan, riwayat penyalahgunaan alkohol, dan aktivitas hiburan yang berhubungan sebelum penyalahgunaan alkohol.
Bantu pasien menerima dan masalah minum minuman keras dan kebutuhan untuk pantangan.
Dorong perilaku sehat yang positif dan tawarkan dukungan emosional dengan sikap tenang dan tidak menghukum
Daftar Pustaka
- Stanley, Mickey anad Gauntlett P.2006.Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta:EGC.
- www.google.com. Keyword: Penyakit yang Sering Muncul pada Lansia. Diakses tanggal 12 September 2009 pukul 12.16 WIB
4.
0 comments:
Post a Comment