Demam tifoid, atau dikenal juga sebagai penyakit tifus, merupakan infeksi berat pada saluran cerna yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Apa penyebabnya ?
Demam tifoid dapat ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi karena penanganan yang tidak bersih/higienis. Bakteri Salmonella typhi akan masuk ke dalam saluran cerna dan masuk ke peredaran darah hingga terjadi peradangan pada usus halus dan usus besar.
Apa gejalanya ?
Selang waktu antara masuknya bakteri ke dalam tubuh hingga munculnya gejala (masa inkubasi) berlangsung selama 8-14 hari, serta bergantung pada banyaknya bakteri yang masuk ke dalam tubuh.
Pada minggu pertama, gejalanya menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya seperti demam (suhu tubuh meningkat terutama sore dan malam hari), sakit kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare pada anak-anak, atau sembelit pada orang dewasa.
Pada minggu kedua, gejala menjadi lebih jelas yaitu demam yang tinggi terus-menerus, nafas berbau tak sedap, kulit kering, rambut kering, bibir kering pecah-pecah, lidah ditutupi selaput putih kotor, pembesaran hati dan limpa serta terasa nyeri bila diraba, perut kembung.
Bagaimana cara mendiagnosisnya ?
Selain pemeriksaan fisik oleh dokter, juga sangat diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menunjang diagnosis demam tifoid seperti Kultur Gal, Widal, atau Anti-Salmonella typhi IgM.
Bagaimana pengobatannya ?
Pengobatan yang biasanya diberikan pada pasien demam tifoid, yaitu obat anti diare dan antibiotika.
Bagaimana pencegahannya ?
Terjadinya demam tifoid dan penularannya dapat dilakuan di antaranya dengan :
- pola makan sehat
- menjaga kebersihan
- rajin mencuci tangan
Apa saja dampak buruknya ?
Demam tifoid apabila tidak dideteksi dan diobati secara cepat dan tepat dapat menyebabkan komplikasi yang berujuang pada kematian, seperti perdarahan usus, kebocoran usus, infeksi selaput usus, renjatan bronkopnemonia (peradangan paru), dan kelainan pada otak.
0 comments:
Post a Comment