Monday 20 May 2013

CERPEN DUNIA ( eps.Penantian )


Angin pagi ini berhembus , menyapu wajahku yang masih penuh keluh minyak dan menyeka rambutku yang masih sangat berantakan , " arggghhhhh , ngantuk " , kataku lemas sambil meluruskan kedua tanganku ke atas sambil membuat kabut kelam di cermin jendela kamarku . kupandangi Handphoneku yang strategis diatas meja lalu kuCek namun kecewa berkecamuk tak ada pesan masuk , telepon ataupun e-mail masuk dari si dia , ingin rasanya kulempar HP ini , kesal didada sudah 4 hari tak ada kabar darinya , hatiku bertanya-tanya apa ia menganggapku sebagai pacar atau tidak , apa ia mengingatku atau tidak , sebagai seorang wanita wajar jika aku merasa tercampakkan disaat orang yang kuanggap pacar tak mengabariku hingga 4 hari , denganrasa penuh kesal ku Dial nomor teleponnya , tapi kecewaku terulang lagi nomornya bahkan tidak aktif , hatiku berusaha kuat dan berusaha membuang segala pikiran negatif terhadapnya.

Kulangkahkan kakiku menuju kampus dengan perasaan sendu , tak sadar kutitihkan air mata dipipiku , kurebahkan tubuhku diatas rumput taman , " Kamu , apa kamu tak mengingatku , apa kamu sudah punya yang lain disana , aku ragu terhadap perasaanku sendiri ". kataku aku mencoba berdiri lalu masuk dalam ruangan kampus dan mengikuti pelajaran hari ini . tak ada semangat ataupun keceriaan . Esok harinya kejadian ini berulang lagi tak ada kabar sama sekali , aku mulai tidak tahan , ingin menemuinya tak mungkin kami terpisah ruang , dan penjagaan asramanya terlalu ketat , atau aku yang bersalah mencintai seorang calon marinir negara . tapi rasanya sungguh tak tahan , kucari Hpku lalu kuhubungi nomor seseorang untuk mungkin bisa kuajak bicara tentang keluh kesahku , orang itupun setuju untuk kuajak ketemu , jam 07.32 akupun berada di sebuah pusat perbelanjaan dan saat bertemu kuajak ia berkeliling sambil membicarakan masalah yang sedang kualami sekarang ini , ia tertawa mendengar ceritaku " Kau bisa galau juga rupanya " , katanya mengejekku dengan tatapan lemurnya . aku terdiam malu sambil menggaruk kepalalku tak harus berbuat apa menyembunyikan rasa maluku .

Kami terus berkeliling sambil terus berbicara dengan topik yang sama yaitu tentang dia , apa yang ia suka , apa yang tak kusuka darinya , apa hal lucu darinya , kami tak bosan-bosannya membicarakannya , ia juga tak mengeluh dengan sifat cerewetku , hingga malampun semakin berlarut kami berpisah karena waktu , ia pergi aku kesepian lagi , tak ada lagi orang yang bisa kutemani berbiacara . Kucek lagi Hpku namun tak ada lagi berita darinya , aku terus mencoba bersabar , kucek pula akunku namun tak ada juga kabarnya , begitupun hingga hari-hari berikutnya tak ada kabar satupun darinya tapi aku tetap mencoba bersabar . Hari ini untuk melepaskan segala keluh kesahku dengan berjalan - jalan ditaman lalu sorenya kuhabiskan waktuku diBenteng tua , kulihat orang disekelilingku menghabiskan waktu dengan kekasih dan keluarganya . aku menatap diriku sendiri melihat keadaanku yang selalu sendiri , sepi rasanya , tak ada Dia . Aku berbaring direrumputan lebat menatap langit biru dengan keindahannya menikmati hembusan angin , dan tiba-tiba kurasakan seseorang juga merebahkan badannya disampingku aku memcoba menepis kecurigaanku , kubuka mataku lalu berbalik pada sosok seseorang disampingku , Ia memandangiku dan melempar senyum manis , senyum kebahagiaan , lalu menutup wajahnya dengan topeng sebuah boneka beruang ditangannya lalu menepisnya dan tersenyum lagi , tanpa sadar aku tersenyum terhadap sosoknya , akhirnya sosok yang kurindukan berada disisiku di akhir pekan disampingku berbaring dengan penuh tawa ketulusan , dia memngenggam tanganku erat menyeka rambutku tang menutupi kelopak mataku dan berkata " Aku Rindu kamu " Sungguh kata yang sangat melegakan untuk sebuah penantian yang kualami dengan sangat tangguh belakangan ini , " Aku juga rindu kamu " aku membalasnya melengkapi kebahagiaanku hari ini dengannya.

^_* SELAMAT MEMBACA

AndiinAuroraaQuinshii

CERPEN DUNIA ( eps.Penantian ) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: viviensinaga

0 comments:

Post a Comment